A

Kamis, 27 Mei 2010

Encoding; Data Digital, Sinyal Digital (1)


SEKILAS TENTANG ENCODING
Perbandingan dari skema/pola encoding :
a. Spektrum Sinyal
• Kelemahan dari frekuensi tinggi adalah mengurangi bandwidth yang dibutuhkan.
• Kelemahan dari komponen dc mengijinkan kopling ac melalui transformer, penyediaan isolasi.
• Mengkonsentrasikan daya di tengah bandwidth.
b. Clocking
• Pensinkronisasian transmitter dan receiver.
• Clock Eksternal
• Mekanisme sinkronisasi berbasis sinyal.
c. DeteksiError
• Dapat dibangun kepada peng-encoding-an sinyal
d. Interferensi sinyal dan kekebalan terhadap noise
• Beberapa kode lebih baik dari pada yang lainnya
e. Biaya dan kompleksitas
• Semakin tinggi tarif sinyal (& maka data rate) mengarah kepada biaya yang lebih tinggi
• Beberapa kode membutuhkan tarif sinyal yang lebih besar dari pada tarif data (data rate).



MACAM-MACAM POLA ENCODING
Di bawah ini terdapat beberapa teknik encoding yang sering digunakan, yaitu :
a. NRZ (Non-Return to Zero).
b. Multilevel Binary.
c. Biphase.
• Nonreturn to Zero-Level (NRZ-L)
Dua tegangan yang berbeda untuk bit 0 dan 1. 0 menunjukkan High Level dan 1 adalah Low Level.
• Nonreturn to Zero Inverted (NRZI)
Suatu kode dimana suatu transisi (low ke high atau high ke low) pada awal suatu bit time akan dikenal sebagai binary '1' untuk bit time tersebut. Jika tidak ada transisi, berarti binary '0'. Sehingga NRZI merupakan salah satu contoh dari differensial encoding.
0 : Tidak ada transisi dari awal interval (1 bit time)
1 : Transisi di awal interval
• Bipolar-AMI (Alternate Mark Inversion)
Teknik ini digunakan untuk mengatasi tidak efisiennya NRZ. Pada Bipolar AMI, sinyal yang digunakan ada 3 level, positif, negatif dan netral. Tidak adanya sinyal ditandai dengan logik 0, sedangkan logik 1 digunakan secara bergantian antara tegangan negatif dan positif.
Kelebihannya :
Tidak ada kerugian dalam sinkronisasi jika panjang tali (nol masih bermasalah).
Bandwidth rendah.
Tidak ada jaringan untuk komponen dc.
Mudah mendeteksi error.
• Pseudoternary
Pseudoternary merupakan kebalikan dari Bipolar AMI yang menggunakan logik 0 sebagai tanda adanya pergerakan sinyal, baik positif maupun negatif. Sedangkan jika tidak ada sinyal, maka digunakan logik 1.
Kedua metode encoding di atas, Bipolar AMI dan Pseudoternary merupakan multilevel binary. Karena menggunakan 3 level sinyal. Keduanya memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan NRZ :
• Kemampuan synchronisasi yang baik
• Tidak menangkap komponen dc dan pemakaian bandwidth yang lebih kecil
• Dapat menampung bit informasi yang lebih.
Sedangkan kekurangannya dibanding NRZ :
• Diperlukan receiver yang mampu membedakan 3 level (+A, -A, 0) sehingga membutuhkan lebih dari 3 db kekuatan sinyal dibandingkan NRZ untuk probabilitas bit error yang sama.

DAFTAR PUSTAKA
Stallings, William. 1997. Data and Computer Communications. New Jersey : Prentice Hall.
http://mzaidharitsah.blogspot.com/2009/05/teknik-encoding.html
http://www.cse.ohio-state.edu/~gurari/course/cis677/cis677Se12.html

Tunggu sambungannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa artikel yang saya sajikan menarik? Berikan komentar anda.