A

Minggu, 10 Juni 2012

Sistem Terdistribusi (Modul Praktikum 7 : Java Agent Development (JADE) Framework)

Bismillahirrahmanirrahim.

Istilah middleware dalam dunia komputer biasanya diberikan kepada suatu obyek yang bertugas menjembatani heterogenitas lingkungan seperti sistem operasi, aplikasi, bahasa pemrograman, jaringan, dan lain-lain sehingga kerumitan menjadi transparan bagi pengguna atau aplikasi yang menggunakannya.
JADE (Java Agent Development Framework) adalah middleware yang dapat digunakan untuk mengembangkan dan menjalankan aplikasi peer to peer yang berdasarkan pada paradigma agent. Sesuai namanya bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengembangkan agent dalam JADE adalah Java.
Prinsip Kerja JADE
JADE sebagai middleware yang memberikan fasilitas untuk pengembangan sistem berbasiskan agent menyediakan :
  1. Runtime environment yang menjadi tempat di mana agent dapat berjalan dan harus aktif pada host dimana agent akan bekerja.
  2. Library berupa kelas-kelas yang dapat/harus digunakan untuk mengembangkan agent.
  3. Sekumpulan graphic tool yang digunakan untuk melakukan administrasi dan monitoring terhadap aktivitas agent yang sedang berjalan pada runtime environment.
Runtime environment dalam JADE dikenal dengan istilah container. Satu host dapat menjalankan lebih dari satu container dan setiap container bisa menangani beberapa agent. Sekumpulan container yang aktif disebut sebagai platform. Sebuah platform dapat memiliki container yang berasal dari host yang berbeda-beda. Satu platform harus memiliki satu container yang memiliki atribut sebagai main container yang aktif. Semua container yang aktif dan ingin bergabung dalam sebuah platform harus bergabung dengan mendaftarkan diri pada main container dan tidak boleh beratribut sebagai main container atau disebut juga normal container.
Selain menerima pendaftaran dari normal container sebuah main container selalu memiliki dua buah agent yang aktif secara otomatis ketika main container dija agent itu adalah:
  1. AMS (Agent Management System) yang menyediakan naming service yang memastikan setiap agent dalam platform memiliki identitas yang unik. Selain itu AMS dapat merepresentasikan otoritas dalam platform di mana melalui AMS kita dapat menjalankan atau menghentikan agent dalam container yang terdaftar.
  2. DF (Directory Facilitator) adalah agent yang berfungsi sebagai “yellow pages” bagi platform. Melalui DF sebuah agent dapat diberikan agent tersebut.

Langkah-langkah dan penjelasan selanjutnya silakan dibaca dalam modul berikut.

PS : Makasih mas Aziz. :)
Keep learning and trying.
Alhamdulillah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa artikel yang saya sajikan menarik? Berikan komentar anda.