A

Rabu, 07 April 2010

Warna

Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Cahaya tampak merupakan sebagian kecil dari gelombang elektromagnetik. Panjang gelombang cahaya tampaktromagnetik. Panjang gelombang cahaya tampak berkisar antara 400-700 nm yang berada pada daerah ultraungu sampai inframerah. Jika pada gelombang berada pada kisaran 400-700 nm, luminans konstans dan saturasinya (jumlah cahaya putih yang ditambahkan) dijaga tetap, seorang yang mempunyai penglihatan warna normal, seseorang yang penglihatan warna normal mampu membedakan kira-kira 128 warna yang beerbeda. Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer.



Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780 nanometer. Banyaknya warna yang dapat dibedakan satu dengan yang lain bergantung kepada tingkat sensitifitas mata seseorang. Selain itu, sensitifitas ini juga tidak merata pada seluruh medan penglihatan seseorang. Mata dapat membedakan warna secara akurat ketika posisi obyek membentuk sudut sebesar ±60˚ terhadap mata (dengan posisi kepala dan mata diam).
Dalam peralatan optis, warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap campuran tiga warna primer cahaya: merah, hijau, biru yang digabungkan dalam komposisi tertentu. Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100% biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta.
Di dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketidakhadiran seluruh jenis gelombang warna. Sementara putih dianggap sebagai representasi kehadiran seluruh gelombang warna dengan proporsi seimbang. Secara ilmiah, keduanya bukanlah warna, meskipun bisa dihadirkan dalam bentuk pigmen.
PENGELOMPOKAN WARNA
• Warna netral, adalah warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna atau dengan kata lain bukan merupakan warna primer maupun sekunder. Warna ini merupakan campuran ketiga komponen warna sekaligus, tetapi tidak dalam komposisi tepat sama.
• Warna kontras, adalah warna yang berkesan berlawanan satu dengan lainnya. Warna kontras bisa didapatkan dari warna yang berseberangan (memotong titik tengah segitiga) terdiri atas warna primer dan warna sekunder. Tetapi tidak menutup kemungkinan pula membentuk kontras warna dengan menolah nilai ataupun kemurnian warna. Contoh warna kontras adalah merah dengan hijau, kuning dengan ungu dan biru dengan jingga.
• Warna panas, adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning. Warna ini menjadi simbol, riang, semangat, marah dsb. Warna panas mengesankan jarak yang dekat.
• Warna dingin, adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari hijau hingga ungu. Warna ini menjadi simbol kelembutan, sejuk, nyaman dsb. Warna sejuk mengesankan jarak yang jauh
Nilai warna, ditentukan oleh tingkat kecerahan maupun kesuraman warna. Nilai ini dipengaruhi oleh penambahan putih ataupun hitam. Di dalam sistem RGB, nilai ini ditentukan oleh penambahan komponen merah, biru, dan hijau dalam komposisi yang tepat sama walaupun tidak harus penuh seratus persen.
Warna merupakan suatu sensasi yang dihubungkan dengan sistem syaraf kita. Sensasi itu diperoleh dengan adanya interaksi antara warna dengan sistem syaraf sensitif warna kita. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah buta warna (color blindness). Istilah ini mengacu pada keadaan mata yang memiliki sesnsitifitas yang sangat kurang terhadap warna. Penyebab buta warna adalah hilangnya fotopigmen biru, atau merah, atau hijau. Ketiadaan salah satu fotopigmen akan menyebabkan pengaruh yang sama.
Persepsi adalah proses pengalaman seseorang dalam menggunakan sensor warna. Penggunaan warna dalam penampilan informasi pada layar tampilan yang sesuai dengan pengguna akan memprtinggi efektifitas tampilan grafis. Oleh karena itu, pelu diketahui aturan dasar dalam penggunaan warna dengan menggunakan kode warna. Yang menjadi masalah, tidak adanya standar yang dapat digunakan sebagai acuan resmi tentang penggunaan warna, karena karakteristik tiap orang berbeda dalam hal persepsi mereka terhadap warna. Sehingga, dengan tidak mengindahkan aspek kesesuaian dengan pengguna, maka pengguna justru akan menerima informasi yang salah.
Berikut adalah semacam petunjuk penyajian warna (berdassarkan penelitian) untuk mendapatkan kombinasi warna yang sesuai dan nyaman.
1. Petunjuk dari aspek psikologis
• Hindarkan penggunaaan tampilan yang secara simultan menampilkan warna tajam. Merah, jingga, kuning dan hijau dapat dilihat bersama-sama tanpa perlu pemfokusan kembali, tetapi cyan, biru,dan merah tidak dapat dilihat secara serempak dengan mudah. Pemfokusan mata yang berulang-ulang akan menyebabkan kelelahan penglihatan.
• Hindarkan warna biru murni untuk teks, garis tipis, dan bentuk yang kecil.
• Hindarkan warna yang berdekatan yang hanya berbeda dalam warna biru.
• Pengamat yang lebih tua memerlukan aras ketajaman yang lebih tinggi untuk membedakan warna.
• Hindarkan warna merah dan hijau yang ditempatkan secara berseberangan pada tampilan berskala besar. Warna yang cocok adalah biru dan kuning.
• Untuk pengamat yang mengalami kekurangan dalam melihat warna, hindarkanlah perubahan warna tunggal.
2. Petunjuk dari aspek perseptual
• Dua luminans yang sama tetapi berbeda dalam hal warna hue dapat menyebabkan perbedaan kecerahan.
• Hue yang berbeda menyebabkan saturasi yang berbeda.
• Ketajaman dan kecerahan dapat dibedakan pada bentuk tercetak, tetapi tidak pada tampilan warna. Sifat alamiah layar tampilan tidak memungkinkan ketajaman dann kecereahan bervariasi secara saling bebas.
• Secara umum, pemakaian warna-warna latar belakang yang cenderung gelap akan memberikan kenampakan yang lebih baik dibanding warna yang lebih cerah.
• Untuk memberi kerincian yang bagus, ggunakan warna hitam, putih, dan abu-abu, dan gunakan warna kromatis untuk panel yang lebih besar atau untuk menarik perhatian pengguna.
3. Petunjuk dari aspek kognitif
• Jangan menggunakan warna secara berlebihan. Barangkali aturan yang terbaik adalah menggunakan warna secara berpasangan. Penggunaan warna terutama ditujukan untuk menarik perhatian, atau pengelompokan informasi.
• Waspadalah terhadap manipulasi warna secara tak linear pada layar tampilan dan bentuk cetakan.
• Kelompokkan elemen-elemen yang saling berkaitan dengan latar belakang yang sama.
• Warna yang sama “membawa” pesan yang serupa.
• Kecerahan dan saturasi akan menarik perhatian.
• Urutkan warna sesuai urutan spektralnya.

Selain hal-hal yang disinggung di atas, sebenarnya masih ada hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam penggunanaan dalam pengunaan layar tampilan warna. Sehingga, pengalamanlah yan yang akan membuat anda memahami cara penentuan kombinasi warna yang terbaik bagi pengguna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa artikel yang saya sajikan menarik? Berikan komentar anda.